ANDA MEMASUKI ZONA TIDAK AMAN

Puisi Hampa

Malam ini sepi. 
Tak ada jejak bintang. 
Tak ada sinar bulan. 
Tak ada hiasan angkasa diatas 
sana. 


Sama seperti hatiku. 
Tak ada jejak senyummu. 
Tak ada pesan kilat pengantar 
tidurmu. 
Tak ada telepon singkat darimu. 


Semua ini menjadi kompleks. 
Bersatu padu, bereaksi 
membentuk sesuatu yang baru. 


Sesuatu yang diberi nama seperti 
ruang kosong tak berdebu. 
Ruang pengab tak ada udara 
masuk. 
Membuat paru-paru seakan 
dibanjir air madu. 
Lengket, pengab, manis, sesak 
seakan berteman mengerjaiku. 


Ruang ituku beri nama ‘hampa’. 


Tak bergema. 
Tak berirama. 
Tak bergetar. 
Hanya ada sunyi senyam 
membukam hati yang kesepian 
semakin tersiksa. 

Hampa mengunci hatiku dengan 
pengaman borgol. 
Sakit, rindu, sepi semakin 
mewarna hati kosong ini. 

Seperti langit tanpa bintang, 
tanpa bulan, tanpa hiasan akan 
hilang sebuah senyuman, langit 
hanya akan gelap berhias 
kehampaan dan kesunyian yang 
menyeramkan. 


Sama seperti aku, tanpa kamu 
penerang di hatiku, aku akan 
tersesat, hatiku akan gelap, dan 
semua rasa akan mati karena 
kehausan cahaya kamu. 
Hanya ada kesepian dan 
kehampaan dalam hatiku. 
Aku hanya akan terjebak dan 
tersesat dalam hatiku sendiri. 
Ironis bukan? 


Jadi datang padaku. Beri aku 
peneranganmu. Penerangan dari 
cintamu jadi aku tak akan 
tersesat karena cahayamu 
membawa aku pada jalan yang benar yaitu jalan menuju ruang bertaman di hatimu
 

Tags